Suami Michiko adalah kapten sebuah perusahaan pelayaran. Saat berlayar, dia menabrak ranjau di daerah sengketa dan tewas dalam ledakan. Sejak itu, dia menghabiskan hari-harinya dengan mengurung diri di rumah, mengkhawatirkan tubuh dewasanya. Kulitnya yang putih dan halus, payudaranya yang besar, dan tatapannya yang kesepian. Tergoda oleh sensualitas yang terpancar dari seorang wanita yang dibebani kemalangan, sang suami muda yang tinggal di seberang jalan membelai payudaranya, dan tuan tanah di sebelahnya melahap tubuhnya yang memerah dengan imbalan dukungan finansial.