Sumire dan aku adalah teman sekelas sejak SMP. ●Kami mulai berkencan saat masih sekolah dan kuliah di universitas yang sama. Kami berkencan, menertawakan cerita-cerita sepele, melewatkan kuliah untuk berhubungan seks, dan kami berdua rukun. Tapi suatu hari, dia meninggal dalam kecelakaan... Saya berhasil melewati hari-hari ketika saya sedih dan merasa bisa melakukan sesuatu untuk mengatasinya. Bahkan setelah beberapa tahun, kekasihku masih ada dalam pikiranku. Pada pagi hari kematianku, Sumire tiba-tiba muncul di kamarku. mimpi? Hantu? Meski aku bingung, tubuh halus yang kupeluk terasa hangat. Itu benar-benar hari terakhir bagiku dan Sumire. “Karena aku selalu mendoakan kebahagiaanmu.”