'Maho' di tahun ketiga universitas tertentu di Tokyo. Maho melakukan berbagai pekerjaan paruh waktu untuk mendapatkan uang sekolah dan biaya hidup. Para pria di pekerjaan paruh waktu menggunakan Maho sebagai mainan. Hari-hari berada di bawah kekuasaan orang-orang seperti itu terus berlanjut.