Lima tahun setelah menikah, istri saya yang montok dan berdada besar berusia 25 tahun dan berada di masa jayanya. Suami saya menderita diabetes, semakin parah dari tahun ke tahun dan akhirnya dalam keadaan dimana saya tidak bisa berhubungan seks dengan memuaskan. Dan sang suami yang merasa bersalah meminta seorang kenalan untuk melaksanakan rencananya untuk tidur. Demi suami tercinta, ia memutuskan untuk melunasi utang fiktif itu dengan jasadnya. Awalnya, saya tidak merasakannya sama sekali karena saya membencinya, tetapi setelah sekian lama, saya teringat kegembiraan seorang wanita yang diraba-raba oleh tubuh montok saya, dan saya berakhir dengan kemaluan orang lain. Setelah itu, saya akan tenggelam dalam SEX duniawi yang menyebut masturbasi dan berkenalan dan menikmati kesenangan.