Waka kembali ke rumah orang tuanya setelah lama pergi. Menunggu di sana adalah paman saya yang tinggal di sana. Dengan kepala botak dan bau penuaan, dia bernafsu pada keponakannya dan mengulangi kenakalannya setiap malam. Waka yang awalnya membencinya, lambat laun mulai merasakannya.