“Tolong latih bagian belakang tenggorokanku.” Gadis lugu itu dengan malu-malu mengungkapkan keinginannya untuk berlatih. Realitas masa muda yang memenuhi keinginan murni dengan memperkosa mereka dengan pandangan brutal. Ayam itu, yang lebih tebal dari lenganku, menembus bagian belakang tenggorokannya dengan suara keras, dan sejumlah besar cairannya menetes keluar. Tekanan Irama, goyangan Irama berkecepatan tinggi, Irama yang terbalik, dan siksaan tenggorokan yang dalam yang membuatku sesak dan mengompol, otakku gemetar, dan kebahagiaan masa muda 100 kali lebih besar. Lahirnya pahlawan baru era Irama yang berhasil meraih medali emas.