Dia terus menghabiskan kehidupan pernikahannya dengan memendam perasaan tersembunyi terhadap ayah mertuanya. Meski tersiksa oleh rasa bersalah terhadap suaminya, ironisnya rasa cintanya pada ayah mertuanya semakin hari semakin besar. Aku yakin aku akan mempermalukan ayah mertuaku... Aku tidak bisa membiarkan diriku merasa seperti ini, dan kalau bisa, aku ingin melupakannya. Namun, semakin aku memikirkannya, semakin aku ingin bertemu dengan ayah mertuaku. Aku mengambil keputusan, meninggalkan pesan untuk suamiku, dan pergi menemui ayah mertuaku. Aku tak ingin menyesalinya lagi, aku ingin menyampaikan perasaan jujurku...