Suatu hari, Nozomi tiba-tiba merasakan keinginan untuk buang air kecil. Karena panik, saya membunyikan bel di rumah tetangga, tetapi tidak ada yang menjawab, jadi saya langsung membocorkan informasi tersebut. Namun yang lebih disayangkan, lokasi kebocoran disaksikan oleh seorang warga yang hendak pulang ke rumah. Penghuni itu marah ketika Nozomi membiarkan pintu depan tertutup seluruhnya. Jika seseorang menyebut saya cabul di depan umum, saya tidak punya kata-kata untuk menjawabnya. Memanfaatkan kelemahan Nozomi, anak penduduk tersebut meminta jenazah Nozomi... Dan Nozomi diperintahkan untuk melakukan permainan buang air kecil yang memalukan.