Sayaka melapor kepada suaminya bahwa pengurus rumah tangga akan dikirim ke rumah di seberang jalan. Meski suaminya bereaksi curiga, dia senang bisa bersenang-senang. Keesokan harinya, Sayaka berangkat dengan semangat tinggi. Pemilik rumah, Sakamoto, adalah orang pendiam yang bermata pencaharian sebagai pembuat kaligrafi. Suatu hari, tiga minggu kemudian, Sayaka memecahkan piring yang dihias Sakamoto saat dia sedang bekerja. Untuk membayar harga yang tampaknya mahal, Sayaka berkata, ``Saya akan membayar dengan tubuh saya.''