Perampokan bank tiba-tiba masuk ke kantor pada sore hari setelah bisnis normal selesai. Tembakan bergema, ketegangan mengalir melalui bank. Tujuan para perampok bukan hanya uang, tetapi juga tubuh para pegawai wanita cantik yang bekerja di sana. Khawatir akan nyawa mereka, para karyawan wanita tidak punya pilihan selain menuruti tuntutan perampokan yang tidak masuk akal. Melucuti paksa seragamnya, merobek stokingnya, buang air kecil di depan rekan kerjanya karena malu, dan dilecehkan di depan pegawai bank dan perampok. Malu Diperkosa Sebagai Pengganti Bawahan. Air mani dituangkan tanpa henti di vagina, dan keputusasaan yang tidak berakhir bahkan jika dia meneteskan air mata. Masa depan mereka suram.