Anak laki-laki saya yang sedang belajar untuk ujian masuk mengundang teman-temannya ke rumahnya dan mengadakan sesi belajar hampir setiap hari. Sebagai seorang ibu, saya senang melihat putra saya belajar dengan giat atas inisiatifnya sendiri. Namun, teman-teman saya membenci putra saya yang menyelesaikan ujian. Dan ujung tombak kemarahan diarahkan padaku. Teman-teman gila bergegas ke rumah saya, dan tidak peduli berapa kali saya meminta maaf, mereka tidak pernah dimaafkan.