Tuan Takizawa dan istrinya sama-sama memiliki pekerjaan dan kehidupan mereka berselisih satu sama lain karena jadwal sibuk mereka. Mereka jarang makan bersama, menghabiskan liburan sendirian, dan kejutan terbesarnya adalah mereka tidak lagi berhubungan seks. Bagi Takizawa, seks adalah pereda stres, sumber penyembuhan, dan satu-satunya saat yang memungkinkannya kembali menjadi seorang wanita. Namun, karena kesibukannya saat ini dengan pekerjaan, ia kehilangan makna pernikahan dan kesadaran dirinya sebagai seorang istri. Didorong oleh keinginannya sendiri, ia mulai mencari pria di situs perzinahan.