Selamat menjalani kehidupan berumah tangga. Itulah yang Airi impikan. Namun, sayangnya, kenyataannya adalah setiap hari seperti neraka dengan ayah mertua saya yang berisik mengatakan sesuatu yang sarkasme setiap saat. Airi yang merasa ada batasnya berkonsultasi dengan suaminya, namun dia tidak bisa menjaga suaminya yang tidak mengetahui penampilan asli ayah mertuanya. Saat Airi berdiri di jurang keputusasaan, omelan tanpa henti menghujaninya. Namun, itu tidak berakhir dengan omelan dan tiba-tiba mulai menyentuh tubuh Airi.