Setelah menikah, Mari berhenti dari pekerjaannya dan menjalani kehidupan pernikahan yang bahagia sebagai ibu rumah tangga. Namun, Mari memiliki satu ketidakpuasan, yaitu tinggal bersama ayah mertuanya yang vulgar. Saya benci sendirian dengan ayah mertua saya di siang hari ketika suami saya tidak ada, jadi saya tidak punya pilihan selain kembali bekerja. Ayah Mertua yang Menemukan Mari Tidak Terlindung Bermain Dengan Tubuh Mudanya Dan Membuat Mari Memanfaatkan Fakta Bahwa Dia Tidak Memiliki Anak Laki-Laki. Sejak hari itu, saat kami berdua sendirian, ayah mertuaku selalu membunuh Mari.